Santi Hernandez, mantan kepala mekanik/kru dari Marc Marquez menjelaskan perbedaan Marc Marquez saat ini ketika bersama Ducati di tim Gresini Racing dibanding dengan Honda.
Disebut bahwa saat diatas pacuan Honda RC213V, justru juara dunia MotoGP 2019 tersebut lebih agresif. Ini jika mengacu pada gerakan tubuhnya. Sedangkan di Ducati tidak lebih agresif karena memang kudabesi Ducati lebih stabil saat momen masuk dan keluar tikungan.
baca juga:
Sekilas infomasi saja, Santi Hernandez sendiri pernah bersama MM93 selama sekira 13 tahun. Jadi bersama sejak Marc Marquez menjalani balap Moto2 (2011). Sudah 7 kali meraih juara dunia bersama.
“Tontonan murni. Bersama Honda dia menjadi pebalap yang jauh lebih agresif. Saat memasuki tikungan, kamu bisa melihatnya banyak menggerakkan badan untuk memperkuat pengereman. Kita sekarang melihat Marc jauh lebih stabil, dengan pengendaraan yang lebih mulus, “ujar Santi Hernandez yang dikutip Berita Balap dari DAZN.
“Saya masih melihat DNAnya, tetapi saya melihatnya lebih tenang, dia lebih mempelajari situasi persaingan. Pengalaman tidak membuatnya terburu-buru dalam banyak momen. Hari dimana Marc kehilangan DNAnya akan menjadi salah satu dari banyak hari lainnya. Tapi sekarang dia masih memilikinya, “tambah Santi Hernandez.
Sekilas informasi lagi, Santi Hernandez sendiri memulai karir balap profesionalnya sebagai mekanik ketika menjadi staf dari suspensi Showa. Itu pada usia 20 tahun. Orang yang berperan memproyeksikannya adalah Juan Martinez dan Antonio Jimenez. Kemudian sempat mengawal Max Biaggi dan Alex Barros sebelum kemudian bergabung HRC (1998) mengawal Alex Criville. Sebagai kepala mekanik, maka yang pertama adalah saat bersama Alberto Puig (GP125).adalah saat bersama Alberto Puig (GP125).
Untuk level MotoGP, sebagai chief mechanic pertama menghandle Sete Gibernau (2009). Baru kemudian bersama Marc Marquez lewat tawaran dari Emilio Alzamora sebagai manajernya MM93 dan Alex Marquez.